Strategi Pemasaran Bisnis Tiket Pesawat
Dewasa ini,
harus di akui, bahwa tingkat persaingan bisnis tiket pesawat semakin tajam.
banyak pelaku bisnis ini yang tumbuh tumbang. Pemain baru yang menganggap
bisnis ini semudah membalikkan telapak tangan,sungguh sangat tertipu. mereka
hanya melihat dari sisi bagaimana mudahnya bisnis ini dimulai, namun tidak
memperhatikan dari sisi bagaimana bisnis ini akan berkembang dengan sangat
baik. mereka tidak memandang bahwa tingkat persaingan di bisnis ini sangatlah
besar. Hal ini dikarenakan mereka hanya memandang dari kemudahan memulai bisnis
ini, justru hal inilah yang menjadi "Efek Balon".
Mengapa di katakan
Efek balon, karena seperti balon, semakin banyak isi angin di balon tersebut,
maka kemungkinan balon tersebut itu hancur/pecah semakin besar. begitu pula
dengan bisnis tiket pesawat ini, semakin banyak pemain di bidang ini, maka
pemain-pemain yang lemah dan tidak berpengalaman akan hancur. apalagi di era
modern ini berbagai macam tekhnik pemasaran di lakukan oleh para kompetitor di
terapkan, baik itu secara "black Hat" maupun menggunakan strategi
"White Hat".
Pebisnis yang
tangguh dan pengalaman, tentunya akan mencermati sejauh mana perkembangan
bisnis tiket pesawat ini dapat berkembang dengan situasi yang demikian.
Pebisnis tiket pesawat yang tangguh akan menerapkan strategi yang telah di modifikasi, yakni
strategi yang telah usang dengan strategi yang terbaru.
Banyak orang
yang memulai usaha ini memandang bahwa, dengan menerapkan strategi konvensional
dalam menjalankan bisnis ini, maka usaha mereka akan berhasil. hal itu sungguh
suatu kelalaian yang mereka tidak sadari. sebagai contoh lihatlah begitu banyak
mereka yang yakin dengan strategi pemasaran dalam bentuk kerjasama dengan
perusahaan yang notabene selalu mengkhendaki pembayaran yang mundur, mereka
tidak memperhatikan cash flow yang terjadi apakah cash flow tersebut dapat
dinilai suatu keuntungan atau malahan uang yang seharusnya dapat kita
kembangkan dengan lebih bermanfaat menjadi pasif dan lambat. bahkan cenderung
dapat beresiko terjadinya kegagalan pembayaran piutang oleh "partner"
tersebut.
Di lain sisi
,seperti kita ketahui, bahwa pembelian tiket pesawat dewasa ini, sungguh sangat
di permudah oleh maskapai penerbangan selaku penerbit tiket pesawat tersebut
sehingga maskapai penerbangan dapat memasarkan tiket pesawatnya secara langsung
kepada calon penumpang tanpa melalui travel agent.
Walaupun dari
sisi harga yang di jual di website maskapai penerbangan, maskapai tetap menjaga
hubungannya dengan seluruh travel agent binaannya selama ini dengan menjual
harga yang relatif lebih sedikit mahal dari yang di jual travel agent. Namun
hal itu secara terselubung dapat dilihat merupakan suatu rencana strategis
maskapai penerbangan dalam memonopoli di bisnis penerbangan ini, baik dari sisi
sebagai pemilik armadanya dan sekaligus juga ingin menguasai sistem
pemasarannya.
Dengan
memangkas fungsi agen sebagai penjual resmi tiket pesawat, maka peluang
maskapai tersebut untuk menawarkan harga tiket pesawat murah semakin terbuka
lebar. sungguh hal ini merupakan suatu praktek monopoli secara bertahap. karena
masyarakat pasti akan memilih kemudahan-kemudahan yang di berikan oleh maskapai
tersebut dalam melakukan pemesanan tiket pesawat dibandingkan selisih harga
tiket pesawat yang tidak seberapa itu.
Untuk pebisnis
pemula dan yang menganut strategi pemasaran konvensional, mereka sangat jarang
memperhatikan ancaman terselubung ini. mereka secara yakin berprinsip bahwa
dengan memiliki tempat yang strategis di suatu kota, maka pelanggan akan
berdatangan, sungguh suatu persepsi yang keliru dalam strategi pemasaran.
mengapa di katakan begitu, karena strategi pemasaran tiket pesawat yang
demikian hanya bersifat menunggu bola bukan menjemput bola dan strategi ini
tidak memperhatikan ancaman dari maskapai itu sendiri seperti yang saya
sebutkan tadi.
Hal yang
sebaiknya di lakukan oleh pebisnis tiket pesawat dewasa ini menurut saya
adalah, dengan memadukan konsep dan SDU (sumber daya usaha) yang di miliki.
Tiket pesawat bukan lagi menjadi suatu "komoditi" Utama suatu produk
perusahaan travel agent, tiket pesawat saat ini harus di letakkan pada posisi
sebagai sesuatu keharusan/pelengkap dari perjalanan, sebagaimana paspor/visa.
Jadi, yang
harus di bangun oleh travel agent adalah, bagaimana travel agent dapat memiliki
suatu paket-paket perjalanan yang mandiri, sehingga memiliki nilai tambah dari
para pesaingnya. atau bagi travel agent pemula dapat saja menciptakan layanan
penjualan tiket pesawat ini sedemikian rupa sehingga memiliki nilai tambah
tersendiri bagi pelanggannya
Bisa saja
dengan memadukan konsep penjualan dan pelayanan . contoh : menjual tiket plus
pelayanan antar jemput bandara, antar jemput kelokasi atau malahan
mengakomodasi semua kebutuhan perjalanan para pelanggannya tentunya dengan
tarif yang telah disesuaikan dan disepakati.
Dengan
strategi pemasaran yang demikianlah, maka bisnis tiket pesawat ini dapat
berkembang dengan baik.
Di samping
contoh kecil di atas yang telah saya paparkan, tentu masih banyak lagi
strategi-strategi pemasaran tiket pesawat dapat di lakukan, tentunya dengan
terus mengamati perkembangan yang terjadi di bisnis ini. salah satu hal kecil
yang harus dilakukan adalah,,"manfaatkan segala potensi sarana promosi
yang ada" , jika kita mampu untuk dapat melihat dan memaksimalkan hal
tersebut, maka kita akan semakin jauh meninggalkan rival kita di bisnis tiket pesawat ini.
Artikel Oleh :
Mgs Akhmad
Fadly Rizqon, SE


No comments:
Post a Comment